Senin, 02 Januari 2017

Makalah strategi pembelajaran



A.      Pendahuluan
1.    Latar Belakang
Strategi Pembelajaran merupakan komponen dalam sistem pembelajaran. Strategi pembelajaran terkait dengan bagaimana materi disiapkan, metode apa yang terbaik untuk menyampaikan materi pembelajaran tersebut, dan bagaimana bentuk evaluasi yang tepat digunakan untuk mendapatkan umpan balik pembelajaran. Namun, strategi pembelajaran yang menjadi sorotan dekade terakhir adalah bagaimana guru dapat merancang strategi itu agar para siswa dapat menikmati pembelajaran dengan menyenangkan. Karena otak berpikir hanya mampu berfungsi secara optimal, jika stimulus dari luar lingkungan (terutama guru) sangat menyenangkan.
2.    Tujuan
a)    Untuk mengetahui strategi pengorganisasian pembelajaran?
b)   Untuk mengetahui strategi penyampaian pembelajaran?
c)    Untuk mengetahui strategi pengelolaan pembelajaran?
3.    Manfaat
a)    Agar mengetahui
b)   Agar mengetahui
c)    Agar mengetahui





B.       Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan cara pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan belajar dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan guru untuk mendukung terciptanya efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Pengorganisasian, penyampaian, dan pengelolaan pembelajaran diarahkan pada berbagai komponen yang disebut sistem pembelajaran. Oleh karena itu, strategi pembelajaran merupakan bagian terpenting dari komponen teknik dan metode dalam suatu sistem pembelajaran.
Reiguluth (1983), juga menyatakan konsep yang tidak jauh berbeda, bahwa strategi pembelajaran merupakan cara pandang dan pola pikir guru dalam mengajar. Dengan demikian, strategi pembelajaran meliputi aspek yang lebih luas daripada metode pembelajaran.[1]
1.      Strategi pengorganisasian pengajaran
Strategi pengorganisasian isi pengajaran di sebut oleh Reigeluth, Bunderson dan, Merrill (1977) sebagai struktural strategi, yang mengacu pada cara untuk membuat urutan (sequencing) dan mensintetis (synthesizing) fakta, konsep, prosedur, dan prinsip yang berkaitan. Sequencing mengacu pada pembuatan urutan penyajian isi bidang studi, dan synthesizing mengacu pada upanya untuk menunjukkan kepada siswa keterkaitan antara fakta, konsep, prosedur, atau prinsip yang terkandung dalam suatu bidang studi.
Pengorganisasian pengajaran secara khusus, merupakan pase yang amat penting dalam rancangan pengajaran. Synthesizing akan membuat topik-topik dalam suatu bidang studi menjadi lebih bermakna bagi siswa ( Ausubel,1968), yaitu dengan menunjukkan bagaimana topik-topik itu terkait dengan keseluruhan isi bidang studi. Kebermaknaan ini akan menyebabkan siswa memiliki retensi yang lebih baik dan lebih lama terhadap topik-topik yang dipelajari  sequencing atau penataan urutan, juga penting, karena amat diperlukan dalam pembuatan sintetis. Sintetis yang efektif hanya dapat dibuat bila isi telah ditata dengan cara tertentu, dan yang lebih penting, karena pada hakikatnya, semua isi bidang studi memiliki persyaratan belajar (Gagne,1968,1977a,1977c).
Penggarapan strategi pengorganisasian pengajaran tidak bisa dipisahkan dari karakteristrik struktur  isi bidang studi. Ini disebabkan oleh sturuktur isi bidang studi memiliki implikasi yang amat penting bagi upaya pembuatan urutan dan sintetis antarisi suatu bidang studi. Struktur bidang studi, seperti telah diuraikan pada bab sebelumnya, mengacu kepada keterkaitan di antara bagian-bagian yang tercakup dalam bidang studi. Struktur bidang studi bisa berupa struktur belajar atau hierarki belajar, struktur prosedur, stuktur konseptual, dan stuktur teoretis (Reigeluhth dan Stein,1983).
Strategi Makro dan Mikro
Bagian ini akan menguraikan strategi pengorganisasian makro, yang di acukan untuk menata keseluruhan isi bidang studi, dan strategi pengorganisasain mikro, yang diacukan untuk menata sajian suatu konsep atau prinsip, atau prosedur. Sebenarnya begitu banyak teori yang telah di kembangkan, baik untuk strategi mikro maupun makro. Beberapa dari sejumlah teori yang berurusan dengan strategi mikro yang akan di nuraikan dalam bagian ini adalah teori penataan urutan berdasyarkan persyaratan belajar dari Gagne, model pembentukn konsep dari Taba, dan penguasaan konsep dari Bruner. Untuk straegi makro pengintegrasian sejumlah teori, seperti hierarki belajar dari Gagne, teori spiran dari Bruner, analisi tugas dari Gropper, teori skema dari Mayer, urutan subsumive, dari Ausubel, dan webteachingdari Norman; dilakukan oleh Reigeluth untuk mendapatkan sutu teori yang komprehensif yang disebut dengan teori elaborasi.[2]
2.      Strategi Peyampaian Pembelajaran
Menurut Degeng (1989) secara lengkap ada tiga komonen yang perlu diperhatikan dalam mempreskripsikan strategi penyampaian, yaitu sebagai berikut.
a)      Media Pembelajaran
Menurut Martin dan Briggs (1989), media adalah semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komuinikasi dengan siswa. Media bisa berupa perangkat keras seperti komputer, televisi, proyektor, dan perangkat lunak yang digunakan pada perangkat keras tersebut.
Menurut Degeng (1989) ada lima cara u uk mengklasifikasikan media pengajaran untuk keperluan mempreskripsikan strategi penyampaian, yaitu:
1)      Tingkat kecermatan representasi,
2)      Tingkat interaktif yang ditimbulkan,
3)      Tingkat kemampuan khusus yang dimiliki,
4)      Tingkst motovasi yang mampu ditimbulkan, dan
5)      Tingkat biaya yang diperlukan.
b)      Interaksi Siswa Dengan Media
Dalam proses pembelajaran, media yang digunakan guru harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang tekah ditetapkan sehingga mampu merangsang dan menumbuhkan minat sisiwa dalam belajar. Dengan demikian, akan tumbuh interaksi antara media pembelajaran dan siswa dalam belajar. Adanya interaksi positif antar media pembelajaran dan siswa pada akhirnya akan mampu mempercepat proses pemahaman siswa terhadap isi pembelajaran. Irulah sebabnya komponen ini lebih menaruh perhatian pada kajian mengenai kegiatan belajar apa yang dilakukan siswa dan bagaimana peran media untuk merangsang kegiatan-kegiatan belajar tersebut (Degeng, 1989).
c)      Bentuk Belajar Mengajar
Pembelajar dapat dilakukan dalam berbagai bentuk maupun cara. Seperti diungkapkan Gagne (1985) bahwa pembelajaran yang efektif harus dilakukan dengan berbagai cara dan menggunakan berbagai macam media pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus memiliki kiat maupun seni untuk memadukan antara bentuk pembelajaran dan media yang digunakan sehingga mampu menciptakan proses pembelajaran yang harmonis (Degeng, 1989).
3.      Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Strategi pengelolaan berkaitan dengan penetapan kapan suatu strategi atau komponen strategin tepat dipakai dalam situasi pembelajaran (Degeng, 1989). Menurut Degeng (1989) paling tidak ada empat hal yang menjadi urusan strategi pengelolaan, yaitu:
a)      Penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran,
b)      Pembuatan Catatan Kemajuan Belajar Siswa
Catatan kemampuan belajar siswa sangat penting bagi guru, karena dapat digunakan untuk melihat efektifitas dan efisiensi pembelajaran, guru akan dapat menentukan langkah-langkah selanjutnya, seperti:
1)      Apakah strategi pembelajaran yang digunakan telah sesuai / belum,
2)      Apakah rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh fakto guru atau siswa, dan
3)      Apakah penjadwalan penggunaan strategi pelajaran sudah sesuai / belum.
c)      Pengelolaan Motivasional
Menurut Degeng (19898) peranan strategi penyampaian untuk meningkatkan motivasi belajar jauh lebih nyata dari strategi pengorganisasian. Ini berarti seni dan cara penjadwalan penggunaan strategi penyampaian dapat memengaruhi motivasi belajar siswa. Mengingat hal tersebut, seorang guru harus mampu mengembangkan kiat-kiat khusus dalam melakukuan penjadwalan penggunan strategi penyampaian.
d)     Kontrol belajar.



[1] Darmansyah. (2012). Strategi Pembelajaran Dengan Humor. Jakarta: Bumi Aksara. (hal 17-20)
[2] Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. (hal 45-46)

0 komentar:

Posting Komentar